Gerimis menemaniku
Menelusuri relung perjalanan
Hari-hari yang sepi
Kemarin, sekarang ,entah lusa
Satu warna satu rasa ,
tanpa ada beda realita
Kaki ini masih tegak berdiri
,
biar mata semakin merabun
Hasrat tak kunjung padam
Di sela denguh nafas tertahan
Terpercik dimuka sendiri
Aneka pesona dunia
Senyum ,tawa,iba dan terkadang merajuk
Dua dunia silih berganti
,
bagai gula dengan kopi
Tergantung selera kita menikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar